Beberapa ratus nelayan di Cianjur selatan, Kabupaten Cianjur, stop berlayar. Pemicunya ialah cuaca berlebihan dan gelombang tinggi.
Walau tidak berlayar, beberapa perahu yang sedang labuh di pelabuhan rusak sesudah ditembus gelombang tinggi.
Egi (33) nelayan di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, menjelaskan, telah satu minggu tidak berlayar.
“Perahu juga harus disadarkan di pelabuhan. Jika berlayar cemas alami kecelakaan,” kata Egi, Rabu (25/6/2025).
Ia menjelaskan, beberapa nelayan pilih konsentrasi membenahi perahu dan beberapa perlengkapan tangkap ikan.
Karena berlangsungnya gelombang tinggi membuat tingkat penghasilan nelayan turun.
“Walau sebenarnya jika cuaca sedang bagus, kita dapat tangkap ikan 140 kg per minggu. Tetapi saat ini nelayan satu minggu ini tidak memperoleh pendapatan,” ucapnya.
Staff Dusun Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang, Rusmana, mengatakan, faksinya menulis ada tiga perahu punya nelayan di daerahnya yang rusak karena ditembus gelombang tinggi.
“Tiga perahu itu rusak waktu bertumpu di pelabuhan dan ditembus gelombang tinggi yang dibarengi angin ribut. Sekarang ini beberapa nelayan tetap membenahi kerusakannya,” ucapnya.
Kasat Polairud Polres Cianjur, AKP Asep Machfud, minta warga dan nelayan di pesisir pantai Cianjur selatan tidak untuk memaksa diri berlayar.
“Gelombang tinggi dan cuaca berlebihan ini terjadi nyaris satu minggu. Kami meminta nelayan tunggu hingga cuaca ditegaskan kembali normal untuk berlayar,” ucapnya. (*)
Leave a Reply